Monday, 27 August 2018

Pucok Krueng, Hulu yang Adem Punya Aceh


Kicauan burung bernyanyi dan desiran suara angin menggoyangkan dedaunan, menghantarkan ketenangan pada pikiran yang jenuh akan urusan dunia. Wewangian tanah serta asrinya aroma pepohonan ditambah sejuknya air dari telaga, memberikan kesegaran bagi tubuh yang lelah. Matapun seolah dicuci dengan indahnya panorama gua dan lereng bukit kapur.

Siapa sangka jika semua itu berada dibalik bukit yang berseberangan dengan sebuah perusahaan besar, industri semen. Tempat itu bernama Pucok Krueng.

Pucok Krueng merupakan salah satu tempat wisata berupa hulu sungai yang terletak di kawasan Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Nama Pucok Krueng sendiri diambil dari bahasa lokal yang memiliki arti ujung atau muara sungai.
Pucok Krueng, Aceh. AKURAT.CO/Ahmad Saifullah
Sungai yang tidak terlalu luas itu memiliki air berwarna biru tosca, menyerupai telaga. Air tersebut berasal dari mata air yang keluar dari bibir gua serta celah-celah tebing bebatuan yang menjadi latar tempat wisata ini.

Gua yang ada di tebing dari Pucok Krueng ini memiliki kedalaman terbilang panjang. Jika disusuri, maka gua itu nantinya akan tembus hingga ke wilayah Amno, Kabuaten Aceh Jaya.

Keindahan panorama alam yang dihamparkan membuat para pengunjung tak ingin melewatkan dan mengabadikan moment-moment saat berkunjung. Bahkan, tak jarang sebagian wisatawan juga terihat menceburkan diri karena tergoda dengan bersihnya air yang bermuara ke Pantai Lhoknga itu.

Untuk dapat menikmati segarnya keasrian alam Pucok Krueng, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi roda dua maupun roda empat.
Pucok Krueng, Aceh. AKURAT.CO/Ahmad Saifullah
Jika beranjak dari pusat Kota Banda Aceh, Anda hanya membutuhkan waktu lebih kurang 25 menit untuk menempuh perjalanan sejauh 15 kilometer. Tepatnya, perjalanan dari Masjid Raya Baiturrahman menuju kawasan Simpang Tugu Tsunami Mukim Lhoknga, yang ada di jalan lintas Banda Aceh-Meulaboh.

Setelah sampai di Simpang Tugu Tsunami Mukim Lhoknga, kita harus kembali menempuh perjalanan sejauh 4 Km. Perjalanan yang ditempuh ke dalam bisa sampai 20 menitan. Hal ini dikarenakan kondisi jalan yang berstruktur bebatuan.

Biaya yang dikeluarkan untuk tiket masuk ke lokasi wisara Pucok Krueng hanya dikenakan Rp 5 ribu per pengunjung saja. Dengan biaya yang terbilang terjaungkau itu, para wisatawan sudah bisa menikmati udara dan kesegaran air sungai serta dimanjakan pemandangan tebing-tebing maupun hijau pepohonan. Dan pastinya suasana itu membuat Anda ingin berlama-lama di sana.

Bagi anda yang ingin berkunjung ke Aceh, khususnya ke wilayah Aceh Besar dan Banda Aceh, mungkin Pucok Krueng bisa dipertimbangkan masuk ke dalam rencana tempat kunjunganmu.[] Sumber: AKURAT.co

Peta Lokasi Pucok Krueng, Aceh Besar, Aceh

Monday, 13 August 2018

Destinasi Wisata Bahari Juga Dipamerkan di PKA VII

Doc. Istimewa
Banda Aceh - Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VII bukan hanya menampilkan ragam budaya dari seluruh pelosok Aceh. Namun, informasi daerah yang memiliki wisata bahari juga ikut dipamerkan.

Keindahan wisata bahari yang ada di Aceh memang tak perlu diragukan lagi. Setiap daerah pesisir Aceh memiliki keindahan tersendiri dengan destinasi wisatanya. Seperti di Sabang, Pulau Banyak Aceh Singkil, Pulau Simeuleu, Aceh Selatan dan lainnya.

Salah satu yang paling ramai dikunjungi ialah anjungan Sabang. Di situ terdapat informasi wisata yang lengkap dengan miniaturnya. Contohnya, miniatur kapal tua bersejarah yang dulu sempat singgah di Sabang.
Doc. Istimewa
Kemudian, beragam ikan hias yang hidup di karang laut Iboh. Juga dipamerkan dalam akuarium kecil dan bersama biota laut lainnya. Tak hanya itu, informasi destinasi wisata di pulau Weh itu, juga disajikan dalam brosur lengkap dengan penjelasan dan rute perjalanannya.

Sedangkan di Anjungan Simeulue, pihak panitia setempat juga memasang beberapa brosur tentang lokasi wisatanya. Seperti Pantai Busung, Pantai Ganting, Pulau Minceu dan lokasi surfing yang bertaraf Internasional.

Daerah yang dijuluki sebagai daerah penghasil lobster ini, tak ketinggalan memajang sekitar 8 ekor lobster yang sudah diawetkan di samping pintu masuk.

"Ini bagian dari identitas Simeuleu, bahwa di Pulau Simeulue lobster itu melimpah," kata Wirda salah seorang penjaga anjungan Kabupaten Simeulue.
Doc. Istimewa
Selanjutnya, di dalam anjungan Kabupaten Aceh Selatan juga menonjolkan berbagai informasi wisata bahari di daerah tersebut. Banyak informasi destinasi wisata yang bisa dijadikan referensi, seperti informasi mengenai Pulau Dua, Batu Berlayar, Pulau Seurudung, Putri Termenung, Gelombang Tujuh dan pantai yang eksotik di daerah tersebut.

Semua informasi tentang destinasi itu ada di Anjungan Kabupaten Aceh Selatan.

Terakhir, Anjungan Kabupaten Aceh Singkil juga tak ingin ketinggalan untuk mengenalkan destinasi wisatanya ke pengunjung PKA 7. Salah satunya destinasi di Kepulauan Banyak.

Informasi terkait aktifitas yang bisa dilakukan di pulau ini juga bisa di dapatkan di Anjungan Aceh  Singkil. Mulai informasi snorkeling, Surfing hingga menikmati pulau-pulau eksotis di daerah itu.

Kegiatan PKA 7 akan berlangsung hingga 15 Agustus mendatang. Jadi, selain mengenal budaya pengunjung juga dijajakan beragam informasi tentang destinasi wisata bahari unggulan di seluruh daerah di Aceh.[] Rilis

Parade Perahu Hias Warnai Sungai Krueng Aceh

Doc. Istimewa
Banda Aceh - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Aceh bekerjasama dengan Kodam Iskandar Muda menggelar lomba perahu hias di bantaran sungai Krueng Aceh, Banda Aceh, Senin (13/08). Lomba itu dalam rangka memeriahkan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VII.

Ada 22 peserta yang ikut meramaikan lomba perahu hias tersebut. Berbagai model, dekorasi dan bentuk turut ditampilkan masing-masing peserta, mulai dari menambahkan ornamen gajah, naga hingga burung.

Festival ini juga mendapat antusias dari pengunjung. Mulai pukul 09:00 WIB, ribuan masyarakat sudah menanti perahu hias di pinggir sungai Krueng Aceh.

Sekretaris Disbudpar Aceh, Rasidah menyebutkan, festival Krueng Aceh sebagai bentuk dukungan Pemerintah Aceh dalam menarik wisatawan untuk berkunjung ke Aceh. Kata dia, perhelatan budaya ini selalu ditunggu oleh masyarakat Aceh. Dan bisa menjadi event tahunan di Kota Banda Aceh.

"Salah satunya di Krueng Aceh, ada parade perahu hias. Ini juga bagian dari menyemarakkan PKA ke VII di Banda Aceh," kata Rasidah dalam sambutannya.
Doc. Istimewa
Pihaknya mengharapkan, festival perahu hias ini bisa membangkitkan gairah pelaku wisata di Aceh. Dengan mengenalkan sejarah panjang Krueng Aceh kepada wisatawan.

Bukan hanya itu, pengunjung juga dapat berpartisipasi dalam parade itu, dengan cara mengikuti serangkaian kegiatan yang diadakan di bantaran sungai Krueng Aceh. Pengunjung juga bisa mengikuti lomba foto perahu hias.

"Kami sangat berharap bisa meriah dan menjadi kenangan tersendiri bagi pengunjung, juga bisa memenangi beberapa doorprize dalam event ini," ujarnya.

Festival Krueng Aceh akan berlangsung hingga besok Selasa (14/08/2018), perahu hias dengan dekorasi terbaik akan mendapatkan uang sebesar Rp 10 juta rupiah, yang akan diumumkan langsung setelah kegiatan parade perahu hias selesai.

"Yang terpenting tetap berkompetisi secara fair dan tetap mengutamakan keselamatan," ujarnya.
Doc. Istimewa
Selain perahu hias, ada sejumlah kegiatan lain yang digelar di antaranya atraksi wisata, panggung apreasi budaya, lomba memasak,lomba mewarnai, atraksi air, sajian 1000 cangkir kopi gratis dan bersih-bersih sungai. Event ini berlangsung dua hari dari pagi sampai sore.[] Rilis

Translate

Artikel Terbaru

Artikel Populer